FKIP Universitas Pakuan - Di tengah pesatnya perkembangan teknologi dan informasi digital, sebuah desa di Jawa Barat membuktikan bahwa budaya membaca tetap dapat tumbuh secara subur. Desa Hegarmanah, Kecamatan Bojong Picung, Kabupaten Cianjur, telah hadir sebuah tempat yang dapat memberikan inspirasi, yaitu Desa Pustaka sebagai salah satu contoh nyata gotong royong dan semangat literasi mampu mengubah wajah sebuah desa.
Tempat Desa Pustaka di Desa Hegarmanah berawal dari sebuah sekretariat milik Karang Taruna yang selama ini dimanfaatkan oleh para remaja sebagai tempat berdiskusi serta bertukar pendapat. Melihat potensi tersebut, mahasiswa Kuliah Kerja Nyata Tematik (KKN-T) Universitas Pakuan, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, melalukan diskusi dengan karang taruna setempat untuk menjadikan tempat tersebut sebagai pusat kegiatan literasi.
Kegiatan pembentukan Desa Pustaka berlangsung pada Senin, 28 Juli 2025, pukul 09.10 WIB hingga Rabu, 6 Agustus 2025, pukul 17.32 WIB. Sebelum memulai rangkaian kegiatan, para mahasiswa dan Karang Taruna terlebih dahulu membangun kesepahaman dan membagi peran, sehingga setiap langkah dapat berjalan selaras. Dengan semangat tersebut, kegiatan pun mengusung tema “Desa Pustaka: Aksara yang Bertunas di Bumi Desa.”.
Tema ini bukan sekadar rangkaian kata, melainkan memiliki makna yang mendalam. “Desa Pustaka: Aksara yang Bertunas di Bumi Desa.” merupakan sebuah gambaran tentang tumbuhnya literasi, pengetahuan, dan budaya membaca di tengah kehidupan pedesaan. “Aksara” melambangkan ilmu, kata, dan cerita; “bertunas” berarti mulai tumbuh dan berkembang, sementara “bumi desa” menggambarkan tanah kelahiran yang sederhana namun subur bagi penanaman nilai-nilai pendidikan. Tema ini menyiratkan harapan bahwa dari desa yang jauh dari hiruk pikuk kota, akan lahir generasi yang mekar dengan pengetahuan dan kebijaksanaan.
Mahasiswa KKN-T Universitas Pakuan memfasilitasi masyarakat yang ingin membaca secara gratis di tempat yang nyaman. Koleksi buku di Desa Pustaka kini mencakup berbagai kategori, mulai dari buku cerita anak, ensiklopedia, novel, hingga buku keterampilan. Semua tersusun rapi di rak sederhana yang penuh makna.
Menurut Prof. Dr. H. Yoyo Mulyana, M.Pd., dan Noval Afandi, selaku pencetus Desa Pustaka, pendirian tempat tersebut bertujuan menyediakan bahan bacaan bagi seluruh masyarakat, mulai dari siswa sekolah dasar hingga mahasiswa perguruan tinggi. “Memberikan ilmu pengetahuan lebih bermanfaat dibandingkan memberikan material” ujar Prof. Dr. H. Yoyo Mulyana, M.Pd.
Dukungan terhadap Desa Pustaka mengalir dari berbagai pihak, menjadi bukti bahwa semangat literasi tidak hanya dibangun oleh segelintir orang, tetapi oleh seluruh masyarakat. Karang Taruna berperan penting dalam menyediakan ruang baca permanen yang nyaman dan mudah diakses oleh masyarakat. Aparat desa pun menunjukkan kepedulian mereka dengan menyumbangkan koleksi buku yang dimiliki, memperkaya pilihan bacaan bagi para pengunjung. Bapak Wildan Fauzi Mubarok, M.Pd. selaku Dosen Pembimbing Lapangan (DPL), juga turut menjadi donatur yang berperan aktif dalam pengumpulan koleksi buku, sehingga rak-rak Desa Pustaka terisi dengan bahan bacaan yang beragam dan bermanfaat. Dukungan ini menjadi fondasi kuat bagi keberlangsungan Desa Pustaka sebagai pusat pengetahuan dan pembelajaran di tengah masyarakat.
Bagi masyarakat Desa Hegarmanah, Kecamatan Bojong Picung, Desa Pustaka bukan sekadar tempat membaca, tetapi juga pusat ide dan kreativitas. Sebagian koleksi buku bahkan relevan dengan mata pencaharian utama masyarakat setempat, yaitu di bidang pertanian. Melalui buku-buku tersebut, warga mendapatkan pengetahuan baru tentang teknik bercocok tanam yang lebih efektif.
Desa Pustaka menjadi bukti bahwa semangat belajar dan haus akan ilmu dapat tumbuh di mana saja, bahkan di sudut desa yang jauh dari hiruk pikuk kota. Dari rak-rak buku sederhana inilah, akan lahir generasi masa depan yang mampu mengubah dunia.