FKIP Universitas Pakuan - Pengabdian Kepada Masyarakat yang diselenggarakan oleh Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Pakuan. PKM ini memiliki Tema “Literasi dan Retorika Kritis Siswa di Era Digital. Kegiatan PKM ini dilaksanakan pada 25 September 2025 berlokasi SMA Generus Mandiri. Tema pada kegiatan PKM tersebut memiliki arti bahwa siswa dalam proses pembelajaran di kelas dituntut untuk bisa aktif dan mampu berpikir kritis, dimana era digital ini abad ke 20 siswa akan berperan aktif dalam proses pembelajaran, maka dari itu siswa diharuskan memiliki minat literasi yang tinggi. Selain itu, siswa juga harus pandai dalam berkomunikasi baik di dalam kelas maupun di luar kelas. Maka materi retorika kritis di era digital ini sangat cocok untuk diberikan kepada siswa-siswi SMA Generus di era Digital. Siswa tidak hanya pandai berbicara secara langsung, melainkan juga pandai melalui media elektronik atau digital.
Kegiatan PKM dihadiri oleh 160 siswa-siswi SMA Generus Mandiri, audiensi terdiri dari 3 angkatan yakni terdapat kelas 10, 11, dan 12. Kepala sekolah Linda Umamah, S.Pd. turut hadir dalam pembukaan kegiatan pada pukul 08.00. Kegiatan pembukaan juga dihadiri oleh ketua Yayasan Bapak Ir. H. Achmad Jani dan KCD Wilayah 1 Andri, M.Si. Kegiatan pembukaan sangat hangat karena sambutan dari sekolah sangat antusias. PKM “Literasi dan Retorika Kritis Siswa di Era Digital” di isi oleh Narasumber Dosen PBSI. UNPAK. Diantaranya terdapat Bapak Roy Efendi, M.Pd. Ainiyah Ekowati, M.Pd. dan Siti Chodijah, M.Pd. Materi Literasi di isi oleh Bapak Roy Efendi, M.Pd. Selanjutnya Retorika Kritis di isi oleh Ibu Ainiyah Ekowati, M.Pd. Dan Ibu Siti Chodijah, M.Pd.
 |
 |
Narasumber membawakan door prize untuk peserta aktif sehingga suasana sangat antusias dan penuh semangat dari para peserta. Siswa SMA Generus Mandiri sangat aktif, semangat, dan hebat dalam proses menyimak materi yang disampaikan oleh para narasumber. Tidak hanya itu saja siswa juga mampu berdiskusi dan juga menjawab pertanyaan-pertanyaan dari para narasumber, sehingga suasana workshop sangat aktif baik dari narasumber maupun dari para siswa. Siswa SMA Generus Mandiri memiliki minat literasi yang cukup baik, dibuktikan ketika narasumber mempertanyakan kepada peserta tentang “pentingnya literasi di era digital”.
Kegiatan sebelum penutupan yaitu terdapat debat masal yang terdiri dari peserta laki-laki sebagai tim kontra sedangkan peserta perempuan sebagai tim pro dengan mosi “Perlukah santri peka terhadap digital?”. Mosi ini memiliki makna yang sangat deep karena siswa diminta untuk berpikir kritis tentang pentingkah digital dalam dunia pesantren? Urgensi seperti apa yang mengharuskan santri menyatu dengan teknologi dalam proses pembelajaran? Hal ini sangat menarik, selain itu para peserta debat juga saling berargumen dan juga saut menyaut. Hal ini tanda bahwa kegiatan work shop dengan tema “Literasi dan Retorika Kritis Siswa di Era Digital” sangatlah tepat untuk dijadikan materi khususnya dalam giat PKM ini. Siswa sangat senang dan berharap dengan menyimak materi dari para narasumber, siswa dan siswi SMA Generus Mandiri dapat memahami pentingnya literasi dan memiliki retorika di era digitalisasi.
