Mahasiswa Program Studi Pendidikan Biologi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Pakuan melaksanakan kegiatan kuliah lapang pada mata kuliah Keanekaragaman dan Klasifikasi Vertebrata di Taman Margasatwa Ragunan (TMR), Jakarta. Kegiatan pendidikan lapangan ini bertujuan memberikan pengalaman belajar kontekstual melalui pengamatan langsung terhadap berbagai kelompok satwa vertebrata.
Kegiatan berlangsung sepanjang hari dan diikuti oleh seluruh mahasiswa semester terkait dengan pendampingan dua dosen pengampu, yakni Dr. Rita Istiana, S.Si., M.Pd. dan Rifki Risma Munandar, M.Pd.
Fokus Pengamatan: Reptil, Aves, dan Mamalia
Pada kegiatan kuliah lapang ini, mahasiswa melakukan pengamatan terhadap tiga kelas vertebrata, yaitu Reptil, Aves, dan Mamalia. Setiap kelompok mahasiswa mengidentifikasi dan mencatat:
- Ciri karakteristik morfologi
- Jenis dan pola makanan (feeding habit)
- Habitat dan preferensi lingkungan
- Pola penyebaran (distribusi)
- Status konservasi berdasarkan data lembaga konservasi
Pengamatan dilakukan di zona-zona satwa yang disediakan Taman Margasatwa Ragunan, sehingga memungkinkan mahasiswa melihat langsung keanekaragaman spesies serta membandingkan karakteristik antar kelompok vertebrata.
Kunjungan ke Pusat Primata Schmutzer
Selain pengamatan utama, mahasiswa juga melakukan studi khusus di Pusat Primata Schmutzer, salah satu pusat konservasi primata terbesar di Asia Tenggara. Di lokasi ini, mahasiswa mempelajari lebih dalam mengenai perilaku Gorila, termasuk interaksi sosial, pola aktivitas harian, serta upaya pelestarian dan konservasi primata besar.
Para mahasiswa mendapatkan wawasan tentang etologi (ilmu perilaku satwa) melalui observasi langsung dan penjelasan dari petugas pusat primata.
Pembelajaran Kontekstual Berbasis Lapangan
Dr. Rita Istiana menyampaikan bahwa kegiatan kuliah lapang ini dirancang untuk meningkatkan pemahaman mahasiswa terhadap konsep keanekaragaman vertebrata melalui pengalaman belajar nyata.
“Melalui pengamatan langsung, mahasiswa tidak hanya memahami teori, tetapi juga melihat bagaimana karakteristik morfologi dan perilaku hewan beradaptasi dengan lingkungannya. Ini adalah bentuk pembelajaran kontekstual yang sangat penting dalam pendidikan biologi,” ujar Dr. Rita.
Sementara itu, Rifki Risma Munandar, M.Pd., menambahkan bahwa kegiatan ini juga menumbuhkan kepedulian mahasiswa terhadap isu konservasi satwa di Indonesia.
Kegiatan kuliah lapang ditutup dengan diskusi reflektif dan penugasan laporan ilmiah sebagai bagian dari evaluasi pembelajaran.
