FKIP Universitas Pakuan - Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata Tematik (KKN-T) dari Universitas Pakuan menginisiasi sebuah proyek bertajuk "Nanggala Green", yang bertujuan untuk mengatasi permasalahan pengelolaan sampah dan kekeringan lahan pertanian di Desa Nanggalamekar. Proyek yang bertajuk “Nanggala Green” ini berfokus pada pembuatan rocket stove dan bak kompos sebagai solusi ramah lingkungan dalam mengelola limbah rumah tangga dan pertanian. Kegiatan ini dilaksanakan pada hari Minggu, 03 Agustus 2025.
Desa Nanggalamekar menghadapi dua tantangan lingkungan yang cukup serius. Pertama, pengelolaan sampah rumah tangga dan limbah pertanian yang belum optimal sering menimbulkan masalah kebersihan dan pencemaran lingkungan. Kedua, lahan pertanian warga kerap mengalami kekeringan, terutama saat musim kemarau, yang berdampak pada menurunnya produktivitas hasil tani. Kondisi tanah yang kering dan kurang subur semakin memperburuk situasi, membuat petani kesulitan bercocok tanam. Praktek pembakaran sampah di area pertanian juga turut merusak kualitas tanah, mengurangi tingkat kesuburan, meningkatkan kepadatan, serta menurunkan porositasnya. Keadaan ini jelas menjadi hambatan besar bagi terwujudnya pertanian yang berkelanjutan.
Melihat urgensi permasalahan tersebut, tim KKN-T menggagas program pembuatan rocket stove dan bak kompos sebagai sarana pengelolaan sampah organik & anorganik rumah tangga dan limbah pertanian. Melalui program ini, masyarakat diajak untuk mengelola limbah anorganik dengan menggunakan rocket stove untuk menekan jumlah sumbangan asap ke atmosfer dan memanfaatkan limbah organik menjadi kompos yang berguna sebagai media tanam alternatif bagi para petani di sekitar Desa Nanggalamekar.
Rocket stove dirancang dengan ukuran yang sesuai untuk menampung limbah yang dihasilkan masyarakat, sehingga pengelolaan limbah anorganik menjadi lebih tertata. Menurut Dwicahyo (2025), teknologi ini efektif menjaga kebersihan lingkungan karena mampu membakar sampah dengan cepat dan meminimalkan sisa pembakaran. Selain itu, rocket stove juga dapat digunakan untuk membakar limbah jerami pertanian, dengan hasil pembakaran berupa sekam bakar yang bermanfaat sebagai media pendukung budidaya tanaman. Pemanfaatan ini tidak hanya mengurangi limbah pertanian, tetapi juga membantu menjaga kesuburan tanah dan mendukung pertanian berkelanjutan di Desa Nanggalamekar.
Sejalan dengan itu, Bak kompos yang dibuat dirancang sederhana dan ramah lingkungan, sehingga mudah digunakan oleh masyarakat. Proses pengomposan ini tidak hanya mengurangi volume sampah organik, tetapi juga menghasilkan pupuk alami yang mampu memperbaiki struktur tanah, meningkatkan kesuburan, serta menahan air lebih baik dan sangat dibutuhkan pada musim kemarau.
Program Nanggala Green tidak hanya berfokus pada hasil jangka pendek, tetapi juga menanamkan kesadaran dan edukasi lingkungan kepada warga desa untuk lebih bijak mengelola sampah demi menjaga konservasi ekologis lingkungan sekitar Desa Nanggalamekar. Melalui pelatihan dan pendampingan, masyarakat didorong untuk:
1. Mengubah perilaku membuang dan membakar sampah organik dan anorganik menjadi kebiasaan mengolahnya.
2. Menjaga kelestarian lingkungan pertanian melalui praktik berkelanjutan.
3. Menjaga lingkungan Desa Nanggalamekar yang sehat dengan mengurangi polusi udara
4. Meningkatkan ketahanan pangan dengan media tanam yang lebih baik dan dapat mengurangi pupuk kimia.
Kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada perangkat desa dan tokoh masyarakat Desa Nanggalamekar atas dukungan serta kerja samanya. Sinergi yang terjalin antara mahasiswa KKN-T Universitas Pakuan dan seluruh warga telah menjadi kunci keberhasilan program Nanggala Green. Berkat kebersamaan ini, program dapat berjalan lancar, tepat sasaran, dan memberikan manfaat jangka panjang berupa pengetahuan, keterampilan, serta sarana yang dapat terus digunakan untuk mendukung kelestarian lingkungan desa