Unpak — Dalam upaya meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap pentingnya kesehatan reproduksi, mahasiswa Kuliah Kerja Nyata Tematik (KKNT) FKIP Universitas Pakuan tahun 2025 menyelenggarakan Seminar Kesehatan Reproduksi bertajuk "Penyakit Menular Seksual dan Bahaya Kehamilan di Usia Muda". Kegiatan ini dilaksanakan pada Sabtu, 2 Agustus 2025, bertempat di Aula Serbaguna Desa Sukaratu, Kecamatan Bojong Picung, Kabupaten Cianjur. Seminar dimulai pukul 10.00 hingga 12.00 WIB dan menghadirkan dua narasumber kompeten, yakni Dosen Pendamping Lapangan Universitas Pakuan Bapak Muhamad Taufik Awaludin, M.Pd. dan Bidan Desa Sukaratu Ibu Didah Ilfi Oktora, Amd.Keb.
Kegiatan edukatif ini disambut antusias oleh masyarakat, khususnya para kader dari 10 Posyandu yang tersebar di wilayah Desa Sukaratu. Dalam sesi pemaparan, narasumber mengupas secara mendalam tentang edukasi tentang seks dan jenis penyimpangan seks yang perlu diketahui oleh masyarakat. Di sisi lain dibahas juga tentang jenis-jenis Penyakit Menular Seksual (PMS), cara penularan, dampak jangka panjang, serta pentingnya deteksi dini dan perilaku hidup sehat. Selain itu, dibahas pula risiko kehamilan pada usia muda, baik dari aspek kesehatan fisik, psikologis, hingga sosial, yang kerap menjadi persoalan serius di tengah masyarakat pedesaan.
Melalui seminar ini, mahasiswa KKNT FKIP Universitas Pakuan tidak hanya berperan sebagai agen perubahan, tetapi juga sebagai jembatan informasi yang mengedukasi masyarakat desa tentang pentingnya menjaga kesehatan reproduksi sejak dini. Para kader Posyandu juga diberdayakan untuk menjadi ujung tombak dalam menyosialisasikan kembali informasi yang didapat kepada warga di tiap-tiap RW dan RT, agar pesan kesehatan ini menjangkau lebih luas dan berdampak nyata.
Kegiatan ini menjadi salah satu bentuk nyata kontribusi mahasiswa dalam mendukung program kesehatan nasional serta pengabdian kepada masyarakat. Harapannya, seminar ini tidak hanya menjadi wacana sesaat, melainkan langkah awal menuju perubahan perilaku yang lebih sehat, cerdas, dan sadar akan pentingnya menjaga diri dari penyakit menular seksual serta risiko kehamilan di usia muda. Melalui kolaborasi antara kampus, tenaga kesehatan, dan masyarakat lokal, Desa Sukaratu diharapkan mampu menjadi desa yang lebih peduli dan tanggap terhadap isu-isu kesehatan reproduksi.
