
FKIP Universitas Pakuan - Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Pakuan kembali menorehkan prestasi gemilang di kancah nasional. Dosen Program Studi Pendidikan Biologi, Dr. Rita Istiana, S.Si., M.Pd. berhasil meraih penghargaan Best Presenter pada ajang Konferensi Nasional Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat (KNPPM) 2025 yang diselenggarakan oleh Universitas Gadjah Mada (UGM) pada 15–16 Oktober 2025 di University Club Hotel (UC Hotel) UGM, Yogyakarta.
Konferensi nasional yang diikuti oleh ratusan akademisi, peneliti, dan praktisi dari seluruh Indonesia ini mengusung tema “Strategi Pengembangan Pemberdayaan Masyarakat untuk Inovasi Pengelolaan Desa Mandiri Pangan dan Energi”. Kegiatan tersebut menjadi wadah strategis dalam memperkuat kolaborasi lintas sektor untuk mendorong inovasi pengabdian masyarakat yang berkelanjutan dan berdampak nyata.

Dalam forum ilmiah tersebut, Dr. Rita Istiana mempresentasikan artikel berjudul “Pemberdayaan Pokdarwis Mulyaharja melalui Edukasi Agroeduwisata Organik untuk Ekonomi Kerakyatan dan Keberlanjutan Lingkungan.” Artikel ini merupakan hasil kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang berfokus pada pemberdayaan Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Kampung Mulyaharja, Kota Bogor. Melalui pendekatan edukasi agroeduwisata organik, kegiatan ini berhasil meningkatkan kapasitas masyarakat dalam mengembangkan wisata edukatif berbasis pertanian organik yang ramah lingkungan dan berorientasi pada ekonomi kerakyatan.
Program pengabdian ini juga mendorong integrasi antara nilai edukatif, konservatif, dan produktif di kawasan wisata, sehingga wisatawan tidak hanya menikmati keindahan alam tetapi juga memperoleh pengetahuan tentang praktik pertanian organik dan prinsip keberlanjutan lingkungan. Inisiatif ini sejalan dengan semangat pembangunan berkelanjutan yang menempatkan masyarakat sebagai pelaku utama sekaligus penerima manfaat.

“Penghargaan ini menjadi wujud nyata komitmen kami di FKIP Universitas Pakuan untuk terus menghadirkan inovasi dalam pengabdian masyarakat. Semoga hasil karya ini juga dapat menjadi inspirasi bagi daerah lain dalam mengembangkan potensi lokal secara berkelanjutan,” ujar Dr. Rita Istiana.
Prestasi ini menunjukkan bahwa karya pengabdian yang berpadu antara pendidikan, lingkungan, dan pemberdayaan ekonomi masyarakat mampu memberikan dampak yang luas, tidak hanya bagi institusi akademik, tetapi juga bagi masyarakat secara langsung.
Semoga Kampung AEWO (Agro Edu Wisata Organik) Mulyaharja semakin dikenal oleh masyarakat luas di luar Bogor, dan menjadi contoh sukses sinergi antara pendidikan tinggi dan komunitas lokal dalam membangun ekonomi hijau yang berkelanjutan.
