FKIP Universitas Pakuan - Mahasiswa KKN-T Desa Jati, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Pakuan memiliki program kerja yakni Penyuluhan “Budidaya Maggot” Kegiatan ini diselenggarakan di Aula Kantor Desa Jati. Terdiri dari 7 mahasiswa yang melaksanakan program kerja tersebut. Kegiatan penyuluhan ini dilaksanakan pada hari Jumat, 8 Agustus 2025. Mahasiswa KKN-T Desa Jati memilih program kerja di bidang lingkungan, mengingat adanya TPS3R yang berada di desa. Menjadikan opsi pembuangan limbah organik yang lebih efektif, hal tersebut sangat penting karena dapat mengurangi aroma tidak sedap yangb berada di lingkungan masyarakat.
Penyuluhan “Budidaya Maggot” merupakan judul dari kegiatan ini. Masyarakat haruslah memikirkan dampak yang terjadi dari limbah organik atau yang biasa dikenal sebagai limbah dapur. Dengan adanya maggot sebagai pengurai sampah, tentu lingkungan sekitar tidak perlu tercemar dengan banyaknya lalat dan aroma tidak sedap yang di sebabkan oleh sampah organik tersebut. Selain digunakan sebagai pengurai sampah, maggot juga dapat dijadikan sebagai pakan ikan, pakan ungags, bahkan bisa diolah menjadi tepung maggot. Adapun ketua pelaksana dalam kegiatan yakni atas nama Aisyah Nur Azizah.
Pembukaan dalam penyuluhan kegiatan tersebut dihadiri oleh Bapak Tedi Mulyadi selaku Kepala Desa Jati dan Ketua TPS3R Bapak H. Ahmad Dani Koswara. Sehingga Kepala Desa dan Ketua TPS3R memberikan sambutan sekaligus membuka acara penyuluhan tersebut. Narasumber kegiatan tersebut yakni Aisyah Nur Azizah. Narasumber berasal dari mahasiswa juga, Aisyah Nur Azizah sebagai ketua pelaksana program kerja ini, kelompok KKN-T Desa Jati. Panitia senang sekali bisa melaksanakan kegiatan ini. Selain sebagai opsi cara penguraian sampah di lingkungan masyarakat Desa Jati, program ini juga bentuk tanngung jawab kami sebagai mahasiswa kkn yang tentunya harus megabdi kepada masyarakat.
Peserta pada kegiatan ini adalah Ketua beserta pengurus TPS3R, para ketua RW, ibu-ibu pkk, dan guru-guru di SDN Jati 01. Jumlah peserta yakni 50 orang, terdiri dari 11 Ketua RW, ibu pkk 15 orang, lalu gabungan dari guru-guru dari Sekolah SD dan masyarakat sekitar, mengapa demikian? Karena merekalah yang nantinya akan menyampaikan kepada keluarganya dan diharapkan bisa mengaplikasikannya sebagai cara penguraian sampah organik di rumah. Peserta sangat antusias dan menikmati kegiatan penyuluhan tersebut. Mereka hadir dengan rasa ingin tahu yang tinngi untuk mengetahui apa itu maggot dan bagaimana cara pengaplikasiannya dalam kehidupan sehari-hari. Peserta juga sangat responsif dalam sesi tanya jawab sehingga suasana seminar hidup. Narasumber berhasil membawa suasana menjadi menyenangkan walaupun belajar, namun dengan sikap positif para peserta menjadikan acara penyuluhan budidaya maggot berjalan sukses.
Mahasiswa KKN-T Desa Jati berharap kegiatan ini menjadi solusi bagi masyarakat untuk mengurangi sampah organik yang menyebabkan masalah pada lingkungan, sehingga tidak adanya tempat yang tercemar baik secara indera penglihatan maupun indera penciuman. Sangat diharapkan kegiatan ini berdampak pada masyarakat agar lebih terbuka serta memiliki rasa peduli tinggi dalam masalah sampah di lingkungan mereka. Sehingga penyuluhan budidaya maggot dapat menjadi jawaban yakni cara pengurangan sampah organik atau limbah rumah tangga yang lebih efektif dan efisien, memiliki nilai jual sebagai UMKM para peternak.