FKIP Universitas Pakuan - Pada tanggal 3 Oktober 2025, Universitas Pakuan kembali menghadirkan inovasi dalam dunia pendidikan dengan menyelenggarakan Workshop Pengembangan Model Pembelajaran MKWK Berbasis Proyek Berlandaskan Kearifan Lokal. Acara ini digelar di Smart Class Gedung Rektorat Lantai 4, Universitas Pakuan diikuti oleh para dosen pengampu mata kuliah Bahasa Indonesia serta Pendidikan Kewarganegaraan.
Kegiatan ini merupakan bagian dari Program Bantuan Pengembangan Model Pembelajaran Mata Kuliah Wajib pada Kurikulum Pendidikan Tinggi (MKWK) Berbasis Proyek tahun 2025 dengan judul “Pengembangan Model Pembelajaran MKWK Berbasis Proyek Berlandaskan Kearifan Lokal untuk Mendukung SDGs.”
Acara dibuka oleh Wakil Rektor Bidang Akademik, Prof. Dr. Hj. Eri Sarimanah, M.Pd., yang menekankan bahwa kearifan lokal harus menjadi pijakan penting dalam proses pendidikan tinggi. “Kurikulum yang baik adalah kurikulum yang tidak tercerabut dari akar budaya bangsa, karena di situlah karakter mahasiswa akan terbentuk,” ujarnya.
Hadir sebagai narasumber, Dr. Asep Supriyana, M.Pd., yang menggarisbawahi pentingnya pembelajaran berbasis proyek agar mahasiswa lebih aktif, kreatif, dan terhubung dengan realitas sosial. “Proyek berbasis kearifan lokal bukan hanya membuat mahasiswa lebih kontekstual dalam belajar, tapi juga mendukung tercapainya Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs),” jelasnya.
Wrokshop dan diskusi berjalan dengan baik dan interaktif. Para dosen peserta aktif memberikan pandangan mengenai bagaimana nilai-nilai lokal bisa diintegrasikan dalam pengajaran Bahasa Indonesia maupun Pendidikan Kewarganegaraan.
Dengan adanya workshop ini, Universitas Pakuan berharap dapat menghasilkan model pembelajaran MKWK yang aplikatif, berlandaskan budaya lokal, sekaligus mendukung pencapaian SDGs.