FKIP Universitas Pakuan - Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Pakuan yang bertugas di Kampung Sukabirus, Desa Sukamahi, Kecamatan Megamendung, menggelar kegiatan penyuluhan bertema “Penyuluhan Lilin Aromaterapi: Pemanfaatan & Pengolahan Minyak Jelantah” pada Jumat siang. Kegiatan ini disambut antusias oleh para ibu-ibu setempat di lokasi acara.
Penyuluhan ini merupakan bagian dari program kerja bidang Lingkungan. Tahun ini, tim KKN mengangkat tema pemanfaatan minyak jelantah sebagai bentuk ajakan kepada masyarakat untuk mengelola limbah dapur yang paling banyak digunakan sehari-hari. Tujuan dari kegiatan ini adalah memberikan edukasi mengenai dampak negatif pembuangan minyak jelantah sembarangan sekaligus mengenalkan alternatif pemanfaatannya menjadi produk yang bermanfaat, seperti lilin aromaterapi.
Sebagian besar ibu-ibu masih membuang limbah minyak bekas memasak ke saluran pembuangan air. Kondisi ini menjadi perhatian khusus bagi tim KKN, melihat potensi besar untuk mengolah limbah tersebut menjadi produk bermanfaat.
Acara dimulai pukul 14.00 WIB dengan sesi penjelasan mengenai minyak jelantah. Materi yang disampaikan mencakup jumlah rata-rata penggunaan dan pembuangan minyak setiap tahunnya, dampak buruk pembuangan minyak jelantah sembarangan, serta berbagai alternatif pemanfaatannya.
Usai sesi materi, kegiatan dilanjutkan dengan praktik langsung pembuatan lilin aromaterapi dari minyak jelantah. Tim KKN memperkenalkan dua metode pembuatan, yaitu menggunakan asam stearat (stearic acid) dan metode alternatif tanpa asam stearat yang memanfaatkan beras. Para peserta tampak antusias mencoba langsung proses pembuatan lilin, bertanya seputar teknik, hingga mengekspresikan kreativitas mereka dengan pewarna dan aroma yang berbeda.
Seorang peserta, Ibu Sari, mengungkapkan, “Awalnya saya tidak tahu minyak bekas memasak bisa dimanfaatkan untuk membuat lilin. Sekarang saya jadi tertarik mencoba di rumah, selain ramah lingkungan juga bisa menjadi peluang tambahan penghasilan.” Ibu Lina menambahkan, “Kegiatan ini sangat bermanfaat. Selain belajar hal baru, kami juga jadi lebih sadar untuk tidak membuang minyak sembarangan.”