FKIP Universitas Pakuan - Dalam rangka menjalankan program kerja tematik di bidang pendidikan, mahasiswa Kuliah Kerja Nyata Tematik (KKNT) Universitas Pakuan yang ditempatkan di Desa Babakan Pari dan Desa Pasir Doton menggelar seminar pendidikan bertajuk “Implementasi Deep Learning Melalui Media Pembelajaran Berbasis AI”. Kegiatan ini mengusung tema besar “Mitra Baru Guru dalam Membangun Pembelajaran Adaptif” dan diselenggarakan pada Kamis, 31 Juli 2025, di Aula Kantor Desa Babakan Pari, Kecamatan Cidahu, Kabupaten Sukabumi.
Seminar yang berlangsung dari pukul 08.00 hingga 11.00 WIB ini merupakan salah satu bentuk kontribusi aktif mahasiswa KKNT dalam merespons tantangan zaman di sektor pendidikan, khususnya dalam mendorong penggunaan teknologi kecerdasan buatan (AI) sebagai bagian dari strategi pembelajaran adaptif di sekolah. Acara ini menghadirkan narasumber utama, Dr. Yuyun Elizabeth Patras, M.Pd., seorang akademisi yang dikenal luas dalam bidang teknologi pendidikan dan literasi digital.
Dalam pemaparannya, Dr. Yuyun Elizabeth Patras menekankan pentingnya pemahaman guru terhadap konsep deep learning dan integrasinya ke dalam media pembelajaran berbasis AI. Menurutnya, perubahan paradigma pendidikan ke arah digital menuntut pendidik untuk mampu beradaptasi, tidak hanya dalam penggunaan teknologi, tetapi juga dalam menyusun strategi pembelajaran yang kontekstual dan sesuai dengan kebutuhan peserta didik masa kini.
“Guru tidak lagi hanya sebagai sumber informasi, tetapi sebagai fasilitator dan pengarah dalam proses belajar yang semakin personal dan berbasis data. Dengan dukungan AI, guru dapat lebih memahami gaya belajar siswa, mengidentifikasi kebutuhan individual, dan merancang pembelajaran yang lebih relevan,” ungkapnya.
Lebih lanjut, ia menjelaskan bagaimana teknologi deep learning - bagian dari cabang kecerdasan buatan - dapat digunakan untuk menganalisis pola belajar siswa melalui data interaksi, hasil evaluasi, hingga preferensi konten belajar.
Seminar ini merupakan bagian dari rangkaian program kerja pendidikan mahasiswa KKNT Universitas Pakuan tahun 2025 yang bertujuan untuk mendorong pemanfaatan teknologi digital di wilayah desa. Ketua pelaksana kegiatan menyampaikan bahwa inisiatif ini muncul dari hasil observasi lapangan, di mana masih banyak guru di daerah belum mendapatkan akses pelatihan teknologi pembelajaran berbasis AI secara komprehensif.
Salsabila Nuraici Roja, mahasiswa KKNT yang bertindak sebagai moderator seminar, menjelaskan bahwa seminar ini juga diharapkan dapat menjadi jembatan kolaborasi antara akademisi dan praktisi pendidikan di desa. “Kami ingin seminar ini tidak berhenti di ruang diskusi, tetapi berlanjut menjadi aksi nyata. Harapannya, setelah ini akan ada pelatihan lanjutan dan pendampingan integrasi teknologi dalam pembelajaran,” ujar Salsabila.
Kegiatan ini mendapatkan antusiasme tinggi dari para peserta, yang sebagian besar adalah guru dari Desa Babakan Pari dan Desa Pasir Doton. Mereka mengaku memperoleh banyak wawasan baru mengenai cara memanfaatkan teknologi dalam proses pembelajaran, khususnya bagaimana menyusun bahan ajar yang lebih adaptif dan interaktif dengan bantuan AI. Salah satu guru peserta seminar mengungkapkan apresiasinya terhadap kegiatan ini.
“Seminar ini sangat membuka wawasan kami tentang dunia teknologi dalam pendidikan. Kami jadi tahu bagaimana AI bisa digunakan untuk menyesuaikan materi dengan kemampuan siswa secara lebih akurat,” tutur seorang peserta seminar dari SD di Desa Pasir Doton. Selain itu, kegiatan ini sekaligus menunjukkan bentuk nyata sinergi antara lembaga pendidikan tinggi dan masyarakat desa dalam mengembangkan kapasitas sumber daya manusia di bidang pendidikan. Mahasiswa sebagai agen perubahan mampu memfasilitasi transfer ilmu pengetahuan melalui pendekatan akademis yang relevan dengan kebutuhan masyarakat.
Seminar pendidikan ini juga menjadi contoh penerapan nyata dari nilai-nilai pengabdian kepada masyarakat yang diusung Universitas Pakuan, dengan tetap menjunjung tinggi semangat kolaboratif, inovatif, dan solutif dalam menghadapi tantangan pendidikan abad ke- 21.